PKM Strategi Peningkatan Omzet Usaha Mikro Jagung Rebus di Kecamatan Lubuk Alung Pasca Pandemi Covid-19

Dr. Alpon Satrianto, SE, ME bersama tim melaksanakan PKM Strategi Peningkatan Omzet Usaha Mikro Jagung Rebus diKecamatan Lubuk Alung Pasca Pandemi Covid-19 dari bulan Juli – Agustus 2023. Kegiatan ini didasari oleh masih rendahnya omzet pelaku usaha mikro jagung rebus di Kecataman Lubuk Alung walaupun pandemi Covid-19 dinyatakan telah berakhir. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pelaku usaha mikro jagung rebus ini jika semasa pandemi Covid-19 pada hari biasa omzet mereka rata-rata sekitar Rp 120.000 – 280.000, pada hari besar 280.000 – 420.000 serta pada hari besar (lebaran dan libur panjang) sekitar Rp 360.000 – 540.000 per hari. Pada masa pasca pandemi Covid 19 (sejak awal tahun 2023) secara rata-rata omzet mereka cukup meningkat. Pada hari biasa rata-rata per hari sekitar Rp 200.000 – 400.000, pada hari akhir pekan sekitar Rp 400.000 – 700.000 dan pada hari Besar sekitar Rp 600.000 – 900.000. Walaupun terjadi peningkatan omzet pasca pandemi Covid-19 akan tetapi peningkatan ini belum signifikan seperti masa sebelum pandemi.

Gambar 1 : Wawancara dengan Mitra Terhadap Omzet Usaha Mitra serta Beberapa Permasalahan Lainnya Pasca Pandemi Covid-19

Gambar 1 : Wawancara dengan Mitra Terhadap Omzet Usaha Mitra serta Beberapa Permasalahan Lainnya Pasca Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, kami dari tim PKM berinisiatif melaksanakan PKM dengan tujuan meningkatkan omzet pelaku usaha jagung rebus (mitra) di Kecamatan Lubuk Alung. Pada kegiatan PKM ini kami memberika pelatihan guna meningkatkan omzet mitra diantaranya :
1. Variasi Produk untuk Peningkatan Omzet. Materi ini disampaikan oleh ibu Dra. Lusi Fridayanti, M.Kes dari Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. 
2. Kemasan dan Merek bagi UMKM. Materi ini disampaikan oleh Ibu Ariusni, SE, M.Si dari jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.  
3. Sumber-sumber Modal Usaha. Materi ini disampaikan oleh Bapak Vidyarini Dwita, SE, MM, Ph.D dari jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
4. Pembukuan Usaha. Materi ini disampaikan oleh Ibu Dr. Sri Ulfa Sentosa, MS dari jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
 
Dra. Lusi Fridayanti, M.Kes menyatakan bahwa pelatihan ini dilakukan agar pengetahuan dan keterampilan mitra meningkat. Pelatihan tersebut diantaranya adalah pengembangan jenis atau variasi produk. Pelatihan ini mengajarkan kepada mitra bahwa produk makanan berbasis jagung dapat diperbanyak diantaranya adalah Jagung Bakar, Jagung Bakar Keju, Jagung Susu Keju dan Jagung Bakar Pedas Manis. Jadi ada 4 jenis produk yang akan dikembangkan pada kegiatan ini seperti terlihat pada Gambar 2. Pengembangan jenis produk ini penting dilakukan agar konsumen yang datang tidak hanya sekedar membeli produk itu-itu saja tetapi ada variasi lain dari produk berbahan jagung tersebut.
Gambar 2. Beberapa Bentuk Pengembangan Produk Makanan Jagung
 
Selain kegiatan pelatihan pengembangan jenis produk, kegiatan ini juga memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam bidang pemasaran. Diantaranya adalah pentingnya penggunaan merek pada produk mitra, bagaimana pentingnya kemasan dalam proses pemasaran, serta bagaimana pentingnya aspek kesehatan dari sebuah produk.
Terakhir, kegiatan pelatihan ini juga memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana kiat-kiat membangun usaha, bagaimana cara mendapatkan tambahan modal usaha serta bagaimana pentingnya pembukuan usaha. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi,setelah diberikan pelatihan dan keterampilan melalui PKM ini,timmelihat telah terjadi peningkatan omzet mitra.
Dari hasil kegiatan PKM ini, mitra pelaku usaha mikro jagung rebus di Kecamatan Lubuk Alung ini merasa sangat senang dengan kegiatan. Mereka menyatakan banyak mendapatkan manfaat seperti ilmu, pengetahuan dan keterampilan dalam berbisnis agar omzet mereka meningkat pasca pandemi Covid-19.
 
Gambar 3. Foto Kegiatan PKM
Gambar 4. Foto Kegiatan Monev