PKM Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima di Pasar Tabing Kota Padang

PKM Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki  Lima di Pasar Tabing Kota Padang

Sektor informal juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat menengah ke bawah yang tidak terjangkau oleh sektor formal. Sektor informal menyediakan angkatan kerja perkotaan yang berada diluar pasar tenaga kerja yang teroganisir sebagai unit-unit yang berskala kecil baik itu dalam produksi maupun distribusi barang. Salah satu bentuk sektor informal di perkotaan adalah pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima merupakan kelompok usaha yang tak terpisahkan dari aset pembangunan nasional yang berbasis kerakyatan. Pedagang kaki lima juga bagian integral dunia usaha nasional yang mempunyai potensi, kedudukan dan peranan yang sangat strategis untuk turut serta mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan tujuan pembangunan ekonomi daerah khususnya. Potensi besar pada sektor informal seperti pedagang kaki lima mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja, terutama bagi tenaga kerja yang kurang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai untuk bekerja di sektor formal karena rendahnya tingkat pendidikan dan keahlian yang mereka miliki.

Pedagang kaki lima ini umumnya berada pada sebuah pasar di tengah-tengah kehidupan perkotaan. Salah satu pasar yang ada di Kota Padang adalah Pasar Tabing. Pasar Tabing merupakan salah satu pasar yang cukup besar di Kota Padang dalam aktivitas ekonomi daerah di Kelurahan Parupuk Tabing. Aktivitas pedagang kaki lima di Pasar Tabing umumnya bergerak di sektor pangan seperti makanan ringan, buah-buahan, cabe, bumbu-bumbu masak, makanan siap saji dan lain-lain. Jenis pedagang ini jumlahnya lebih banyak dibanding kelompok pedagang kaki lima yang bergerak di sektor sandang dan barang-barang kelontong. Aktivitas pasar Tabing ini mulai buka sejak jam 7 pagi sampai sore seperti terlihat pada Gambar 1. 

Gambar 1 : Pedagang Kaki Lima di Pasar Tabing Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

Banyaknya usaha pedagang kaki lima yang bergerak dibidang pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, bumbu masakan, cabe dan lain-lain yang membuat pasar ini ramai dikunjungi. Sebab jenis dagangan ini adalah kebutuhan pokok bagi sebuah keluarga. Oleh sebab itu permintaan akan pangan sebagai kebutuhan sehari-sehari sangat tinggi. Inilah penyebab bahwa bidang pangan merupakan bidang yang potensial bagi pedagang kaki lima.     

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terlihat bahwa masih banyak pedagang kaki lima di pasar ini yang memperoleh pendapatan rata-rata per bulan masih tergolong rendah. Indikasi rendahnya tingkat pendapatan mereka dapat ditelusuri melalui kepemilikan rumah tinggal. Sebagian besar pedagang kaki lima ini masih mengontrak rumah, bahkan ada di antara mereka yang masih tinggal di rumah keluarga. Disamping itu kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarga seperti membiayai pendidikan anak-anaknya dan tingkat kesehatan juga masih rendah (Survey, 2020).

Rendahnya kehidupan pedagang kaki lima di Pasar Tabing ini diduga oleh rendahnya pembinaan terhadap pedagang-pedagang tersebut. Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa pedagang kaki lima hampir 90 % menyatakan bahwa mereka belum pernah mendapatkan pembinaan dari instansi atau lembaga lain. Masalah pembinaan ini berkaitan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah pemberdayaan sektor informal, khususnya pengelolaan pedagang kaki lima, yakni masalah pengelolaan keuangan, manajemen usaha, serta akses modal kepada perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Oleh sebab itu tim pengabdian dari Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi tertarik memberikan pelatihan untuk  pedagang kaki lima di Pasar Tabing dalam acara tersebut dengan topik  PKM Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki   Lima di Pasar Tabing Kota Padang. Pengabdian kepada masyarakat  ini dilakukan dengan melatih pedagang kaki lima di Pasar Tabing untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra tentang manajemen usaha atau pengelolaan usaha, pengelolaan keuangan dan akses terhadap perbankan atau lembaga keuangan lainnya.

Gambar 2: Pelatihan pedagang kaki lima Pasar Tabing

Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah melakukan pelatihan agar pengetahuan dan keterampilan mitra meningkat. Pelatihan tersebut diantaranya adalah :  (a). Pelatihan pengelolaan keuangan. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa pedagang kaki lima masih menyatukan uang pribadi dengan uang usaha. Padahal seharusnya dipisahkan. Banyak dari pedagang kaki lima tidak mempunyai pembukuan usaha. (b). Pelatihan manajemen usaha atau pengelolaan usaha. Pedagang kaki lima masih belum mampu bisa mengelola usahanya dengan baik karena kemampuan dan kecakapan yang terbatas akibat tingkat pendidikan yang pada umumnya rata-rata rendah. Bentuk manajemen usaha yang akan diberi pelatihan terkait dengan manajemen keuangan, manajemen penjualan, manajemen produksi, manajemen distribusi, dan manajemen sumberdaya manusia. (c). Pelatihan akses terhadap perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Modal yang terbatas adalah salah satu ciri dari sektor informal. Fenomena ini juga terjadi pada pedagang kaki lima di Pasar Tabing. Oleh sebab itu, pedagang kaki lima ini perlu diberi penguatan permodalan dalam bentuk kemudahan akses terhadap lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Agar setelah diberi pelatihan mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam akses permodalan.

Topik ini disampaikan oleh narasumber dalam pelatihan pengabdian kepada masyarakat oleh Ibu Vidyarini Dwita, SE, MM, Ph.D dari Jurusan Manajemen Universitas Negeri Padang meliputi; menjelaskan ciri-ciri UKMN yaitu Jenis komoditi/ barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau bisa berganti sewaktu-waktu; Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu;Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha masih disatukan; Sumber daya manusia (SDM) di dalamnya belum punya jiwa wirausaha yang mumpuni; Biasanya tingkat pendidikan SDM nya masih rendah; Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan, namun sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank; Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas, termasuk  NPWP. Kemudian menjelaskan konsep UKMN yaitu UMKM adalah kelompok usaha kecil yang produktif dan memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia; Begitu pentingnya peranan UMKM di Indonesia, bahkan disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Itulah sebabnya kerjasama untuk pengembangan dan ketahanan UMKM sangat perlu diutamakan.

Narasumber berikutnya disampaikan oleh Bapak DR. Alpon Satrianto, SE, ME dari Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Padang. Materi ini meliputi : Materi yang disajikan meliputi; Praktek pembukuan laba-rugi bagi pelaku usaha dengan penerapan akuntansi sederhana. Narasumber menjelaskan konsep laporan laba-rugi yaitu laporan keuangan yang menyajikan ringkasan dari pendapatan dan biaya untuk sustu periode tertentu, misalnya satu bulan, satu tahun berdasarkan konsep yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan anatar pendapatan dan beben yang terkait, konsep ini diterapkan dengan memadanan biaya dan pendapatan yang dihasilkan  dalam periode terjadinya beban tersebut. Dengan melakukan analisis terhadap laba rugi, pengelola bisnis dalam hal ini manajemen perusahaan dapat memutuskan strategi yang tepat untuk dilakuakn pada periode berikutnya. ; format laporan laba rugi,serta contoh soal laporan laba rugi.

Pembicara ketiga disampaikan oleh Bapak Drs.Sjamsul Azhar dari LDP Mitra Andalas Prima Sumatera Barat. Materi ini meliputi : menjelaskan lembaga-lembaga yang menyediakan pinjaman bagi para UMKM, menjelasakan lembaga keuangan satu persatu seperti Koperasi Syariah, apa landasan koperasi syariah dengan dasar sistem ekonomi syariah, tujuan sistem ekonomi syariah, kaidah usul fiqih yang dipakai, karakteristik koperasi syariah, bagaimana penghimpunan dananya, penyaluran dana, jensi-jenis produk simpanannya seperti Sijari, Sikeris, dan lain lain-lain. Topik ini adalah penting bagi Pedagang Kaki Lima di Pasar Tabing Kota Padang mengingat pedagang sangat membutuhkan modal tambahan usaha sementara mereka pada umumnya tidak tahu bagaimana cara menimjam pada lembaga keuangan terutama pada lembaga keuangan syariah seperti koperasi syariah yang telah diajarkan.

 

Additional uncaught exception thrown while handling exception.

Original

PDOException: SQLSTATE[HY000]: General error: 1114 The table 'accesslog' is full: INSERT INTO {accesslog} (title, path, url, hostname, uid, sid, timer, timestamp) VALUES (:db_insert_placeholder_0, :db_insert_placeholder_1, :db_insert_placeholder_2, :db_insert_placeholder_3, :db_insert_placeholder_4, :db_insert_placeholder_5, :db_insert_placeholder_6, :db_insert_placeholder_7); Array ( [:db_insert_placeholder_0] => PKM Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima di Pasar Tabing Kota Padang [:db_insert_placeholder_1] => node/308 [:db_insert_placeholder_2] => [:db_insert_placeholder_3] => 3.138.117.25 [:db_insert_placeholder_4] => 0 [:db_insert_placeholder_5] => RxnbZSij-ktUtbU7eFOB0u8gzDj5D4Wt27fGrU3BCLY [:db_insert_placeholder_6] => 387 [:db_insert_placeholder_7] => 1716072575 ) in statistics_exit() (line 93 of /home/mefe/htdocs/modules/statistics/statistics.module).

Additional

PDOException: SQLSTATE[HY000]: General error: 1114 The table 'watchdog' is full: INSERT INTO {watchdog} (uid, type, message, variables, severity, link, location, referer, hostname, timestamp) VALUES (:db_insert_placeholder_0, :db_insert_placeholder_1, :db_insert_placeholder_2, :db_insert_placeholder_3, :db_insert_placeholder_4, :db_insert_placeholder_5, :db_insert_placeholder_6, :db_insert_placeholder_7, :db_insert_placeholder_8, :db_insert_placeholder_9); Array ( [:db_insert_placeholder_0] => 0 [:db_insert_placeholder_1] => php [:db_insert_placeholder_2] => %type: !message in %function (line %line of %file). [:db_insert_placeholder_3] => a:6:{s:5:"%type";s:12:"PDOException";s:8:"!message";s:836:"SQLSTATE[HY000]: General error: 1114 The table 'accesslog' is full: INSERT INTO {accesslog} (title, path, url, hostname, uid, sid, timer, timestamp) VALUES (:db_insert_placeholder_0, :db_insert_placeholder_1, :db_insert_placeholder_2, :db_insert_placeholder_3, :db_insert_placeholder_4, :db_insert_placeholder_5, :db_insert_placeholder_6, :db_insert_placeholder_7); Array ( [:db_insert_placeholder_0] => PKM Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima di Pasar Tabing Kota Padang [:db_insert_placeholder_1] => node/308 [:db_insert_placeholder_2] => [:db_insert_placeholder_3] => 3.138.117.25 [:db_insert_placeholder_4] => 0 [:db_insert_placeholder_5] => RxnbZSij-ktUtbU7eFOB0u8gzDj5D4Wt27fGrU3BCLY [:db_insert_placeholder_6] => 387 [:db_insert_placeholder_7] => 1716072575 ) ";s:9:"%function";s:17:"statistics_exit()";s:5:"%file";s:54:"/home/mefe/htdocs/modules/statistics/statistics.module";s:5:"%line";i:93;s:14:"severity_level";i:3;} [:db_insert_placeholder_4] => 3 [:db_insert_placeholder_5] => [:db_insert_placeholder_6] => http://me.fe.unp.ac.id/news/pkm-pengelolaan-usaha-pedagang-kaki-lima-di-pasar-tabing-kota-padang [:db_insert_placeholder_7] => [:db_insert_placeholder_8] => 3.138.117.25 [:db_insert_placeholder_9] => 1716072575 ) in dblog_watchdog() (line 160 of /home/mefe/htdocs/modules/dblog/dblog.module).